Advetorial
Trending

Dinkes Banten Gencarkan Integrasi Layanan Primer Demi Mencapai Target SPM

Kota Tangerang, Krakataupos.com – Dinkes Banten Gencarkan Integrasi Layanan Primer Demi Mencapai Target SPM

Kota Tangerang – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten terus menggencarkan Integrasi Layanan Primer (ILP) hingga tingkat pedesaan. Hal itu dilakukan sebagai langkah untuk mencapai Standar Pelayanan Minimal (SPM) dengan target hingga 100 persen. Target SPM akan tercapai jika pelayanan kesehatan primer kuat, dengan kemudahan akses masyarakat akan pelayanan yang berkualitas.

Dinkes Provinsi Banten, mengatakan, Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer telah dilaunching secara nasional pada 2023. Pemprov Banten turut menggencarkan ILP guna memberikan layanan maksimal dan terbaik bagi masyarakat yang ada di Banten.

“Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) Petunjuk Teknis ILP No. HK.01.07/MENKES/2015/2023, maka integrasi pelayanan kesehatan primer merupakan upaya untuk menata dan mengoordinasikan berbagai pelayanan kesehatan primer dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan berdasarkan siklus hidup bagi perseorangan, keluarga dan masyarakat,” ujarnya.

Ia menjelaskan, ILP bertujuan untuk mendekatkan akses dan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan/atau paliatif pada setiap fase kehidupan secara komprehensif dan berkualitas bagi Masyarakat.

Integrasi pelayanan kesehatan primer menitikberatkan pada beberapa hal, mulai lagi penguatan promotif dan preventif melalui pendekatan pada setiap fase kehidupan dengan tetap menyelenggarakan kuratif, rehabilitatif dan paliatif.

Selanjutnya pendekatan pelayanan kesehatan melalui sistem jejaring pelayanan kesehatan primer I mulai dari tingkat kecamatan, desa/kelurahan, dusun, rukun warga, rukun tetangga.

- advertisement -

“Ketiga penguatan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) melalui digitalisasi dan pemantauan dengan dashboard situasi kesehatan per desa/kelurahan, serta kunjungan keluarga/kunjungan rumah,” jelasnya.

Berdasarkan dana Ditjen Bangda Kemendagri, bahwa capaian SPM 2022 masih rendah. Dari 12 indikator SPM beberapa memang mengalami peningkatan namun belum ada satupun yang mencapai target 100 persen.

“Target SPM akan tercapai jika pelayanan kesehatan primer kuat dengan kemudahan akses masyarakat akan pelayanan yang berkualitas,” jelasnya.

Maka dari itu , Kemenkes berkomitmen melakukan transformasi sistem kesehatan Indonesia pada 6 pilar transformasi penopang sistem kesehatan Indonesia. Mulai dari transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan, dan terakhir, transformasi teknologi kesehatan.

Lebih lanjut, terdapat tiga program utama penguatan upaya preventif di layanan primer. Pertama imunisasi rutin dari 11 menjadi 14 jenis vaksin, kedua screening 14 penyakit prioritas seperti tuberkulosis, kanker payudara, hingga kanker usus. Ketiga peningkatan kesehatan ibu dan anak

Dinas Provinsi Banten ini mengaku, ILP dilakukan hingga tingkat posyandu. Sebab posyandu merupakan salah satu jenis Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan (LKD/K), merupakan wadah partisipasi masyarakat bertugas membantu kepala desa/lurah di bidang pelayanan kesehatan dan bidang lainnya sesuai kebutuhan.

Posyandu di era transformasi layanan primer dibentuk berdasarkan prakarsa pemerintah desa/kelurahan dan Masyarakat, ditetapkan dalam peraturan desa atau peraturan bupati/walikota. (Adv)

Rekomendasi untuk Dibaca

Krakatau Pos