Kota Cilegon

Ketum Akkopsi Apresiasi Kerjasama Sanitasi di Kota Cilegon

Cilegon, Krakataupos.comKetua Umum (Ketum) Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (Akkopsi) Ibnu Sina, memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon dibawah kepemimpinan Wali Kota Helldy Agustian yang telah melakukan kerjasama dengan industry terkait peningkatan kualitas sanitasi.

Hal itu disampaikan Ibnu Sina saat pembukaan City Sanitation Summit (CSS) XXII Akkopsi Tahun 2024, di Ballroom The Royale Krakatau Hotel, Selasa (7/5/2024).

“Bapak dan Ibu sekalian, kali ini kita dapat belajar dari Kota Cilegon, terutama dengan pengelolaan sampah yang dimiliki Kota Cilegon,” kata Ketum Akkopsi Ibnu Sina, Selasa (7/5/2024).

Dalam hal ini, Ibnu Sina memberikan apresiasi kepada Pemkot Cilegon yang telah menjalin kerjasama dengan Industri terkait peningkatan kualitas sanitasi.

“Pada CSS sebelumnya di Kabupaten Bandung, telah menghasilkan sebuah usulan yang hari ini telah dijalankan oleh Kota Cilegon, yang juga kita saksikan bersama penandatangan komitmen antar Pemerintah Kota Cilegon dan Industri dalam peningkatan kualitas sanitasi,” ungkapnya.

Menurut Ibnu Sina, ada 5 pilar yang selalu menjadi isu dalam setiap CSS Akkopsi.

- advertisement -

“Pertama, Stop buang air besar sembarangan, kedua cuci tangan dengan sabun, ketiga pengelolaan air minum, keempat pengelolaan sampah rumah tangga, dan terakhir pengelolaan limbah cair rumah tangga,” tuturnya.

Dijelaskan Ibnu Sina, untuk pengelolaan limbah cair rumah tangga masih belum banyak kabupaten / kota yang menjalankan.

“Kami berharap kedepannya kabupaten/kota ada yang menjalankan seperti yang telah dilakukan Banjarmasin, terkait pengelolaan limbah cair,” harapnya.

Sementara itu, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian, mengaku bangga telah menjadi tuan rumah untuk CSS XXII Akkopsi 2024.

“Alhamdulillah hari ini kami sangat bangga dengan kehadiran bapak dan ibu sekalian anggota Akkopsi. Menurut data registrasi, sudah ada 166 kabupaten/kota yang telah hadir pada hari ini, dengan 24 wali kota dan bupati yang hadir secara langsung. Terimakasih atas kesempatannya untuk datang di Kota Cilegon. Ini merupakan untuk pertama kalinya Kota Cilegon kedatangan kepala daerah dan perwakilannya sebanyak ini,” ungkapnya.

Helldy berharap, pertemuan pada CSS XXII Akkopsi tersebut dapat menjadi ajang bertukar pikiran.

“Dalam agenda ini, kami ingin sekali sharing bersama anggota lain, saling bertukar pikiran dan juga program mengenai sanitasi, khususnya yang dimiliki pada daerahnya masing-masing. Kami mengucapkan selamat datang dan semoga kunjungan bapak dan ibu sekalian berkesan,” harapnya.

Wali Kota Cilegon Helldy Agustian dalam sambutannya, juga menyampaikan siap menunjukkan proses pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di Tempat Pembuangan Sampah AKhir (TPSA) Bagendung kepada ratusan peserta City Sanitation Summit (CSS) XXII Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (Akkopsi).

Pada momen CSS XXII Akkopsi tersebut, tambah Helldy, Kota Cilegon yang merupakan pintu gerbangnya Pulau Jawa telah memiliki program pengelolaan sampah menjadi BBJP yang menjadi pengganti batu bara atau co-firing di TPSA Bagendung.

BBJP tersebut, digunakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya milik PT Indonesia Power.

“Nanti akan kami tunjukkan (Pengelolaan Sampah TPSA Bagendung-red). Jadi, bapak-bapak jangan sampai tidak mengunjungi sampahnya, kita sudah siapin. Nanti kita akan sampaikan caranya, bentuknya dan dijualnya kemana. Kita akan uraikan secara langsung,” tambahnya.

Dijelaskan Helldy, proyek persampahan co-firing tersebut, disinyalir menjadi yang pertama dan terbesar di Indonesia, sehingga tidak kurang dari 70 kabupaten/kota yang sudah melakukan kunjungan untuk mempelajari.

“Proyek persampahan co-firing ini merupakan bahan bakar pendamping batu bara yang harganya sama dengan batu bara yang diterima PLTU,” jelasnya.

Dalam hal ini, Helldy mengaku, pihaknya membangun pabrik pengelolaan sampah BBJP tersebut tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cilegon.

“Kami mendapatkan bantuan hampir Rp 10 miliar dari PLTU dan PT PLN (Pembangkit Listrik Negara). Jadi, kami tidak menggunakan APBD. Kami juga akan mendapatkan bantuan dari Bank Dunia sebesar Rp 102 miliar dengan kapasitas produksi sampah sebanyak 200 ton perhari. Kapasitas sampah di Cilegon sebanyak 200 sampai 230 ton perhari, sehingga Insha Allah ke depan Kota Cilegon akan mengalami devisit sampah,” ungkapnya.

Menurut Helldy, pembangunan pengelolaan sampah BBJP tersebut, terinspirasi oleh peristiwa kebakaran sampah di Kota Cilegon pada tahun 2019 yang baru padam setelah 2 pekan.

Proyek ini kita laksanakan juga sesuai dengan Perpres (Peraturan Presiden) Nomor 35/2018 tentang Persampahan,” tuturnya.

Dikatakan Helldy, pada momen CSS XXII Akkopsi tersebut, juga bisa dilihat proyek percontohan pengelolaan air bersih di Lingkungan Kepuh, Kecamatan Ciwandan, yang langsung bisa diminum.

“CSS Akkopsi ini menjadi penting sebagai sarana untuk berbagai informasi. Kami ingin sekali sharing,” katanya. (Ys)

Rekomendasi untuk Dibaca

Krakatau Pos