sumut

Inkubator Bisnis Halua Tradisional: Inovasi Kewirausahaan Digital Generasi Muda Berbasis Kearifan Lokal

BINJAI SUMUT, Krakataupos.com – Tim dosen dan mahasiswa dari Universitas Katolik Santo Thomas dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santa Elisabeth Medan melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang didanai Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek di Kelurahan Limau Sundai, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai.

Kegiatan ini mengusung tema Inkubator Bisnis Halua Tradisional: Inovasi Kewirausahaan Digital Generasi Muda Berbasis Kearifan Lokal.

Program ini berfokus pada pemberdayaan UMKM Rumah Manis Kasih Ibu, kelompok industri rumah tangga yang memproduksi manisan tradisional khas Melayu Halua.

Adapun Halua yang biasanya mereka buat seperti halua pepaya, mangga, dan kedondong, serta buah-buah khas Melayu lainnya.

Melalui kegiatan ini, tim pengabdi membantu mitra dalam peningkatan kapasitas produksi, inovasi produk, legalitas usaha, serta pemasaran digital agar mampu di pasar yang lebih luas.

Ketua Tim Pengabdian, Dra.Elisabeth Simangunsong, S.E., M.S menjelaskan bahwa program ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong meningkatnya ekonomi keluarga serta menumbuhkan kreatifitas berbasis potensi lokal.

- advertisement -

UMKM Rumah Manis Kasih Ibu memiliki produk khas yang bernilai budaya, secara terkhusus budaya Melayu. Namun dalam prosesnya masih menghadapi kendala pada aspek produksi dan pemasaran.

Melalui inkubator bisnis ini, kami mendampingi mitra agar dapat mengembangkan usaha dengan sentuhan teknologi digital, ungkapnya.

Sementara itu, anggota tim pelaksana, Kristina Bangun, SKM., M.K.M, menekankan pentingnya aspek higienitas dan mutu produk.

Selain kemasan dan pemasaran digital, kami juga memberikan pendampingan terkait standar kebersihan, penyimpanan, dan distribusi produk agar kualitas tetap terjaga dan aman.

Hal ini amat penting agar produk halua tradisional dapat diterima pasar yang lebih luas dan memenuhi standar pangan yang baik, jelasnya.

Kegiatan yang berlangsung sejak awal tahun 2025 ini melibatkan sejumlah mahasiswa sebagai fasilitator dan pendamping, sesuai dengan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Mahasiswa turut membantu pelatihan kewirausahaan digital, desain kemasan, pencatatan keuangan sederhana, hingga promosi melalui media sosial.

Pimpinan UMKM Rumah Manis Kasih Ibu, Erna, menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan tim pengabdian masyarakat, karena selama ini kami hanya menjual produk secara sederhana dari mulut ke mulut.

Dengan adanya pelatihan ini, kami belajar cara membuat kemasan menarik, mencatat keuangan dengan benar, serta memasarkan produk lewat Instagram dan marketplace,” ujarnya.

Dengan adanya program ini, diharapkan UMKM lokal di Kelurahan Limau Sundai tidak hanya mampu meningkatkan kualitas dan daya saing produk, tetapi juga membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar.

Ke depan, produk halua tradisional khas Binjai ditargetkan dapat menjadi oleh-oleh unggulan yang dikenal luas, sekaligus memperkuat identitas budaya kuliner Sumatera Utara. (Erianto Perangin-Angin)

Rekomendasi untuk Dibaca

Krakatau Pos