Sinuraya dari Kandibata Penjual Lemang dan Cimpa Tuang, beromzet Rp. 400.000/Hari

Karo, Krakataupos.com – Sebaris cerita penjual lemang bambu dan Cimpa Tuang ( makanan Khas Karo) dari Desa Kandibata Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo yakni Waktu Sinuraya ( 56) dan keluarga yang berjualan di Jalan Kota Cane Desa Kandibata tepatnya di samping toko pupuk Ginting munthe yang di temui wartawan pada, Senin, (11/11/2024) sekira pukul 15.00 WIB.
Saat awak media mampir menikmati Lemang bambu yang berukuran panjang berkisar 60 cm ( Centi Meter) berdiameter sekitar 2 – 3 cm, Waktu Sinuraya menceritakan dengan singkat proses pembuatan Lemang dan Cimpa tuang tersebut.
” Pembuatan Lemang ini di awali dengan memasak air pandan, parut kelapa, lalu di peras setelah itu di aduk, baru di masukkan lada, garam, kunyit, lalu cuci beras pulut thailand, di rendam pake air santan kira – kira 45 menit, panaskan mentega, dan di siramkan, di aduk lalu masukkan ke dalam bohan/ bambu tadi yang panjang berkisar 60 cm dan berdiameter berkisar 2-3 cm, lalu di panggang ke api menggunakan arang kulit kemiri, kira – kira 90 menit, cara memanggangnya juga tidak sembarangan tidak boleh menggunakan api, harus menggunakan bara api agar rasanya pas dan nikmat”, tuturnya.
Kami menjual lemangnya perbohan / batang Rp. 15.000 sudah termasuk selai atau gula. Perharinya kami memasak lemang berkisar seratusan lebih karena rata rata penjualan tiap hari berkisar 100 batang katanya.
Sambungnya lagi, kalau untuk pembuatan Cimpa Tuang lebih mudah. Bentuknya yang hampir sama seperti telur dadar. Bahan bahannya terdiri dari tepung beras, garam, lada, gula merah, kelapa parut. Cara pembuatannya cukup di goreng setelah di aduk, seperti masak telur dadar saja. Tiap hari kami lakunya berkisar 200 Biji, harganya juga lebih murah dari lemang hanya Rp. 2.000 perbiji ujar Sinuraya.
Sinuraya menjelaskan, bahwa saat ini yang menopang kehidupan sehari hari hanya dari usaha tersebut, penghasilan kotor perhari berkisar Rp. 400.000/hari atau Rp. 12.000.000/bulan. Yang rame itu hari Sabtu dan Minggu, bisa mencapai penjualan 150 bohan per harinya. Kalau yang sepi itu paling di bulan bulan puasa saja. Kami buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB. Usaha ini sudah kami geluti selama 15 tahun dan usaha ini merupakan usaha turunan katanya.
Salah satu pengunjung warga desa Tanjung Beringin Kecamatan Munte Kab. Karo, Nasarudin Sinuraya (50) mengatakan sering makan lemang dan cimpa nya, selain harga terjangkau rasanya juga enak di lidah, tidak bosan dan cocok untuk oleh oleh katanya. (Pmg)