Advetorial
Trending

Analisis Lengkap Realisasi Penggunaan Dashboard OSS Kabupaten Tangerang Tahun 2024

Tangerang – Dashboard OSS (Online Single Submission) Kabupaten Tangerang untuk periode 1 Januari 2024 hingga 31 Desember 2024 memberikan gambaran mendalam tentang realisasi investasi, aktivitas perizinan usaha, dan distribusi proyek di wilayah tersebut. Sistem ini menjadi alat penting dalam mempermudah proses administrasi perizinan dan mendukung pengembangan ekonomi lokal yang lebih efektif dan efisien.

Jumlah NIB Terbit: Dominasi Investasi Lokal

Salah satu indikator utama dalam dashboard adalah penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB). Pada tahun 2024, tercatat sebanyak 50.485 NIB telah diterbitkan di Kabupaten Tangerang. Mayoritas NIB diterbitkan untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebanyak 49.737, dibandingkan dengan Penanaman Modal Asing (PMA) yang hanya mencapai 748 NIB. Data ini menunjukkan bahwa investor lokal mendominasi aktivitas investasi di wilayah ini.

Lebih lanjut, dari total NIB yang diterbitkan, sebanyak 49.392 diterbitkan untuk usaha non-UMK (Usaha Mikro Kecil), sementara UMK mencakup 1.091 NIB. Hanya terdapat 2 NIB yang masuk kategori tidak terdefinisi. Data ini memperlihatkan bahwa sebagian besar pelaku usaha di Kabupaten Tangerang berada pada skala menengah dan besar, yang memiliki potensi kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

Distribusi Proyek Berdasarkan Risiko: Mayoritas Berisiko Rendah

Sebaran proyek berdasarkan tingkat risiko menunjukkan bahwa 72,7% atau 77.557 proyek berada pada kategori risiko rendah. Hal ini mencerminkan iklim investasi yang aman dan kondusif, dengan dominasi usaha yang tidak memerlukan pengelolaan risiko yang kompleks. Proyek dengan risiko menengah rendah mencapai 9.647, sedangkan kategori risiko menengah tinggi dan risiko tinggi masing-masing mencatat 14.202 dan 5.258 proyek.

- advertisement -

Distribusi ini menggambarkan bahwa pelaku usaha lebih memilih jenis usaha yang relatif stabil dan aman, tanpa melibatkan risiko besar. Namun, peluang investasi pada sektor dengan risiko tinggi tetap ada, terutama jika dikelola secara profesional dengan dukungan pemerintah dan kebijakan yang mendukung.

Sebaran Proyek Berdasarkan Kecamatan: Kelapa Dua sebagai Pusat Aktivitas

Pada tingkat wilayah, Kecamatan Kelapa Dua menjadi kawasan dengan aktivitas proyek paling tinggi, mencatat 13.355 proyek selama tahun 2024. Wilayah ini diikuti oleh Pagedangan (8.826 proyek), Pasar Kemis (7.157 proyek), Cikupa (6.981 proyek), dan Curug (5.750 proyek).

Tingginya aktivitas di Kelapa Dua dapat mencerminkan beberapa faktor, seperti aksesibilitas yang baik, infrastruktur yang mendukung, dan keberadaan pelaku usaha yang aktif. Wilayah ini berpotensi menjadi pusat ekonomi di Kabupaten Tangerang, yang dapat terus dikembangkan melalui kebijakan yang mendorong investasi di berbagai sektor.

Sebaran KBLI: Dominasi Sektor Makanan

Salah satu elemen menarik dari data ini adalah distribusi proyek berdasarkan KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha). Sektor makanan menjadi yang paling dominan, dengan Industri Produk Makanan Lainnya (KBLI 10799) mencatat 15.998 proyek. Selain itu, perdagangan eceran berbagai macam barang utamanya makanan (KBLI 47112) mencapai 3.490 proyek, diikuti oleh kedai makanan (KBLI 56103) dengan 2.518 proyek.

Hal ini menunjukkan bahwa sektor makanan, baik dalam produksi maupun distribusi, menjadi pilar utama ekonomi Kabupaten Tangerang. Keberadaan industri ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk makanan yang berkualitas. Pemerintah dapat memanfaatkan tren ini untuk mendorong inovasi dan ekspansi di sektor terkait.

Sebaran Perizinan Berdasarkan Jenis dan Status: Efektivitas Sistem OSS

Efektivitas sistem OSS tercermin dari data perizinan yang menunjukkan mayoritas izin diterbitkan secara otomatis. Dari total izin yang diterbitkan, 35.103 izin terbit secara otomatis, sementara 1.361 izin telah diverifikasi dan diterbitkan secara manual. Sebanyak 1.473 izin masih dalam proses menunggu verifikasi persyaratan.

Sebaran perizinan berdasarkan jenis juga memperlihatkan dominasi izin otomatis, dengan 29.838 izin diterbitkan tanpa memerlukan proses verifikasi tambahan. Hal ini menunjukkan bahwa sistem OSS berhasil mempercepat proses administrasi perizinan, mengurangi hambatan birokrasi, dan mendukung pelaku usaha dalam memulai aktivitas mereka dengan lebih cepat.

Namun, adanya 1.473 izin yang masih menunggu verifikasi menunjukkan bahwa ada ruang untuk peningkatan efisiensi, khususnya dalam mempercepat proses manual. Hal ini bisa menjadi fokus pemerintah daerah untuk mengoptimalkan kinerja OSS di masa mendatang.

Fluktuasi Aktivitas Perizinan Harian: Tren yang Menarik

Data perizinan harian menunjukkan fluktuasi yang signifikan, dengan puncak aktivitas mencapai 239 izin yang diterbitkan dalam satu hari. Aktivitas yang bervariasi ini kemungkinan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti tenggat waktu administratif, kampanye pemerintah, atau peningkatan kesadaran pelaku usaha terhadap pentingnya legalitas usaha.

Tren ini bisa menjadi acuan untuk memprediksi pola permintaan izin di masa depan, sehingga pemerintah dapat mempersiapkan sumber daya yang memadai untuk menghadapi lonjakan permintaan di waktu-waktu tertentu.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Plt Kepala DPMPTSP Kabupaten Tangerang Aji Januardhi N mengatakan secara keseluruhan, data pada dashboard OSS Kabupaten Tangerang untuk tahun 2024 mencerminkan keberhasilan implementasi sistem ini dalam mendukung aktivitas investasi dan perizinan usaha. Mayoritas izin diterbitkan secara otomatis, yang menunjukkan efisiensi sistem OSS. Sebagian besar proyek berada pada kategori risiko rendah, yang mencerminkan iklim investasi yang aman dan stabil. Selain itu, sektor makanan menjadi sektor unggulan yang mendominasi aktivitas usaha di wilayah ini.

Namun, terdapat beberapa peluang untuk perbaikan, seperti mempercepat proses verifikasi manual dan meningkatkan kapasitas sistem dalam menangani lonjakan permintaan izin. Pemerintah daerah juga perlu memberikan perhatian khusus pada wilayah dengan aktivitas rendah, serta mendorong investasi di sektor yang lebih beragam untuk meningkatkan daya saing ekonomi Kabupaten Tangerang.

“Dengan mempertahankan efisiensi sistem OSS dan mendukung pengembangan sektor unggulan, Kabupaten Tangerang memiliki potensi besar untuk terus berkembang sebagai pusat investasi yang ramah dan progresif. Kombinasi antara kebijakan yang tepat, infrastruktur yang memadai, dan sistem administrasi yang efisien akan menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan iklim usaha yang berkelanjutan dan inklusif,” jelasnya. (Adv)

Rekomendasi untuk Dibaca

Krakatau Pos