
Kota Serang, Suaraaspirasi.id – Dalam upaya meningkatkan kapasitas Penjaga Jalan Lintasan (PJL) sebidang kereta api, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Banten menyelenggarakan bimbingan teknis (Bimtek), bagi Penjaga Jalan Lintasan (PJL) sebidang kereta api. Kegiatan tersebut berlangsung dari 14 – 16 Maret 2024.
Kegiatan Bimtek diinisiasi oleh Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) dan diikuti oleh 65 peserta yang terbagi dalam 2 angkatan, terdiri dari PJL Provinsi, Kabupaten Serang, Kota Serang, Kota Cilegon dan Kabupaten Lebak.
Kepala Dishub Banten Tri Nurtopo mengatakan, kegiatan bimtek dinilai sangat bermanfaat bagi para penjaga pintu perlintasan kereta api agar dapat lebih memahami aturan-aturan dan tanggung jawab pada saat menjalankan tugas di tempat bekerja.
“Ini kegiatan yang sangat bermanfaat, dengan para pengajar dari Politeknik Transporatsi Darat Indonesia, Direktorat Keselamatan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, penjaga perlintasan dibekali teori tentang perkeretaapian, dan tak hanya itu, mereka juga akan dibekali praktek lapangan,” katanya.
“Kita sudah mulai sejak kemarin, peserta dibagi menjadi dua angkatan, peserta yang diberikan materi kemarin, pagi hari tadi dilakukan simulasi ke lapangan, yakni di JPL 222 Bogeg, Kota Serang,” sambungnya.
Dalam kegiatan tersebut, para peserta dibekali dengan berbagai materi yakni aspek hukum perlintasan sebidang kereta api, semboyan kereta api dan rambu lalu lintas jalan, kondisi darurat, tugas dan wewenang penjaga perlintasan kereta api, perjalanan kereta api dan simulasi praktek lapangan.
Tri mengaku, salah satu tugas Pemprov dalam hal ini Dishub Banten sebagaimana diamanatkan Undang-undang nomor : 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian, dimana pihaknya memiliki kewajiban untuk melaksanakan pembinaan terhadap petugas perlintasan kereta api diwilayah provinsi, agar memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri (PM) nomor 19 tahun 2011 tentang sertifikat kecakapan penjaga jalan lintasan sebidang kereta api.
“Salah satu titik yang paling kritis dalam transportasi kereta api adalah perlintasan sebidang, sering terjadi kecelakaan yang memakan korban jiwa dan juga materi, oleh karena itu peran penjaga jalan lintasan sangat penting karena bisa mencegah terjadinya kecelakaan,” terangnya.
Ia berharap melalui kegiatan Bimtek para peserta mendapatkan gambaran yang komprehensif mengenai hal-hal yang harus dilakukan, untuk peningkatan keselamatan perkeretaapian.
“Terutama dalam kondisi darurat yang membahayakan keselamatan perkeretaapian, diharapkan para peserta dapat mengambil langkah yang tepat apabila terjadi kondisi darurat khususnya pada saat ada rintangan di jalan,” harapnya.
Sementara itu, Koordinator Sertifikasi SDM Perkeretarapian Budi Febriana mengatakan, petugas perlintasan kereta api memiliki tugas yang sangat mulia, maka dari itu harus seriua dalam memperhatikan setiap materi yang diberikan.
“Kami harap peserta disiplin dalam memperhatikan materi dan melakukan praktek, karena ini tugas mulia menyelamatkan banyak nyawa manusia,” pungkasnya. (Adv)